Membangun Budaya Pengasuhan Orang Tua Tanpa Kekerasan Pada Masyarakat Kabupaten Bantul

Main Article Content

Filu Marwati Santoso Putri

Abstract

Orang tua sering lupa bahwa anak hanya titipan. Kondisi lupa tersebut mengakibatkan kefatalan pengasuhan, hingga perilaku kekerasan dari orangtua. Hasil studi pendahuluan pada ibu-ibu Dusun Nyamplung, Desa Srimulyo, Kabupaten Bantul menunjukkan bahwa selama ini belum ada edukasi terkait dengan pengasuhan anak tanpa melibatkan kekerasan. Padahal, fenomena yang terlihat banyak curahan hati ibu-ibu terkait dengan kesusahan dalam menahan emosi saat mengasuh anak, yang akhirnya berujung pada kekerasan baik emosi, psikis, maupun fisik. Sebenarnya hampir semua dari mereka mengetahui dampak ini bagi anak, tapi orangtua sering hilang arah untuk menerapkan sebuah gaya pengasuhan yang tidak mengandung kekerasan. Penelitian ini menggunakan metode survey normative. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara. Subyek penelitian adalah ibu-ibu Dusun Nyamplung, Kabupaten Bantul dengan jumlah 15 orang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seluruh informan penelitian pernah melakukan kekerasan kepada anak baik secara fisik, psikis, maupun pengabaian. Kekerasan fisik terbanyak dilakukan dalam bentuk mencubit, memukul, dan menjewer dengan prosentase 53,33%. Kekerasan psikis terbanyak dilakukan dalam bentuk membentak dengan prosentase 66,67%. Pengabaian terbanyak dilakukan dalam bentuk mengabaikan pertanyaan maupun pendapat anak dengan prosentase 73,33%. Membangun budaya pengasuhan tanpa kekerasan dilakukan dengan melibatkan dua unsur sosial yaitu kultural dan struktural.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Filu Marwati Santoso Putri. (2021). Membangun Budaya Pengasuhan Orang Tua Tanpa Kekerasan Pada Masyarakat Kabupaten Bantul . Jurnal Kesehatan Madani Medika (JKMM), 12(1). https://doi.org/10.36569/jmm.v12i1.151
Section
Articles