Paritas dan Berat Badan Bayi Baru Lahir dengan Kejadian Laserasi Perineum
Main Article Content
Abstract
Angka Kematian Ibu (AKI) di Indonesia pada tahun 2015 mencapai 161/100.000 kelahiran hidup, sementara target MDGs Indonesia adalah 102/100.000 kelahiran hidup. Kematian ibu di Indonesia tetap didominasi oleh tiga penyebab utama kematian yaitu perdarahan, hipertensi dalam kehamilan dan infeksi. Salah satu penyebab utama perdarahan adalah robekan jalan lahir, termasuk didalamnya laserasi perineum. Robekan jalan lahir dialami 85 % ibu bersalin. Salah satu upaya untuk memprediksi kejadian laserasi perineum adalah dengan mengetahui faktor-fakor risiko yang berhubungan dengan laserasi perineum. Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan cross sectional yang dilakukan pada bulan Mei 2017 bertempat di BPM Mugi Rahayu. Tehnik sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Subjek penelitian ini sejumlah 30 responden Hasil Penelitian dari 30 responden dengan uji spearman’s row didapatkan, faktor paritas tidak berhubungan secara signifikan dengan kejadian laserasi perineum karena p 0,081> 0,05, akan tetapi koefisien korelasi sebesar 0,324 menandakan ada korelasi rendah antara paritas ibu dengan kejadian laserasi perineum. Sedangkan faktor berat badan bayi baru lahir berhubungan secara sginifikan terhadap laserasi perineum dengan nilai p 0,012<0,05, Ada hubungan antara berat badan bayi baru lahir dan lasersi perineum dengan nilai koefisien korelasi sebesar 0,451. Dengan demikian, semakin tinggi paritas maka semakin kecil kemungkinan laserasi perineum dan semakin tinggi berat badan bayi baru lahir maka semakin besar pula laserasi perineum.