Determinan Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Dismenorea Siswi di SMAN 1 Godean Sleman D.I.Yogyakarta
Main Article Content
Abstract
Dismenorea adalah nyeri saat menstruasi yang umumnya disertai dengan kram dan pusatnya berada di abdomen bagian bawah. Pada nyeri menstruasi, gejala yang muncul bervariasi dari yang ringan sampai berat. Dismenorea diakibatkan oleh ketidakseimbangan hormon progesteron dalam darah sehingga mengakibatkan keluhan rasa nyeri saat menstruasi. Dampak yang dapat terjadi jika dismenorea tidak ditangani adalah gangguan aktivitas sehari-hari, gelisah, depresi, infertilitas atau kemandulan, kehamilan tidak terdeteksi dan kista pecah. Dismenorea dapat terjadi karena beberapa faktor risiko antara lain menarche pada usia dini, wanita yang belum pernah melahirkan, merokok, riwayat dismenorea keluarga, obesitas, dan kurangnya aktivitas fisik. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan stress, usia menarche, kualitas tidur, riwayat keluarga, aktifitas fisik, dan status gizi (IMT) dengan kejadian dismenorea. Metode penelitian menggunakan deskriptif analitik dengan pendekatan case-control. Sampel diambil dengan teknik quota sampling yaitu 84 siswi kelas XI dibagi kelompok kasus dan kelompok kontrol. Pengambilan data pada bulan Juli 2023. Instrumen penelitian adalah kuesioner. Hasil penelitian dianalisis secara bivariat dengan menggunakan uji Chi-square dan multivariat dengan regresi logistik. Hasil penelitian pada variabel kualitas tidur nilai p-value= 0,008 (<0,05). Pada variabel IMT, usia menarche, riwayat keluarga, stress, dan aktifitas fisik nilai p-value= 0,165, 0,595, 0,247, 0,078, dan 0,827 (>0,05). 0,008 (<0,05). Nilai OR kualitas tidur=3,104 (CI 95%= 1,231-7,828). Kesimpulan ada hubungan kualitas tidur dengan kejadian dismenorea primer. Tidak ada hubungan IMT, usia menarche, riwayat keluarga, stress, dan aktifitas fisik dengan kejadian dismenorea primer. Kualitas tidur merupakan faktor yang paling dominan berhubungan dengan kejadian dismenorea.