Aktivitas Antihiperurisemia Ekstrak Etanol Seledri (Apium graveolens L.) Terhadap Tikus Putih Jantan (Ratus norvegicus) Galur Sprague-Dawley
Main Article Content
Abstract
Prevalensi penyakit asam urat di Indonesia cukup tinggi, yaitu sebesar 7,3 %. Penderita asam urat umumnya mencari pengobatan alternatif, salah satunya adalah herba Seledri. Seledri adalah salah satu tanaman yang berpotensi untuk menyembuhkan berbagai penyakit, salah satunya adalah menurunkan kadar asam urat. Seledri mengandung berbagai senyawa kimia seperti flavonoid, saponin dan tanin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas ekstrak etanol herba Seledri dalam menurunkan kadar asam urat pada tikus putih jantan dan menentukan dosis ekstrak etanol herba Seledri yang efektif dalam menurunkan kadar asam urat pada tikus putih jantan. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimental dengan rancangan penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Sampel penelitian menggunakan 25 ekor tikus putih jantan yang dibagi 5 kelompok perlakuan, tiap kelompok terdiri dari 5 ekor. Model hewan dibuat hiperurisemia menggunakan penginduksi kalium bromat dengan dosis 111 mg/kgBB. Kelompok I (kontrol negatif) diberi suspensi Na CMC 0,5 %. Kelompok II (kontrol positif) diberi suspensi Allopurinol 5,4 mg/kgBB. Kelompok III, IV, dan V diberi ekstrak etanol herba Seledri masing-masing dengan dosis 25 mg/kgBB, 50 mg/kgBB, dan 75 mg/kgBB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol herba Seledri (Apium graveolens L.) pada dosis 25 mg/kgBB, 50 mg mg/kgBB, dan 75 mg/kgBB memiliki aktivitas antihiperurisemia terhadap tikus putih jantan (Rattus norvegicus).