Efektivitas dan Efisiensi Tindakan Eracs Sebagai Metode Terbaru di RS X Bogor Tahun 2022

Main Article Content

Nisrina Supriatna
Hermawan Saputra
Suginarti

Abstract

Pandemi covid-19 tahun 2020 metode ERACS sedikit menjadi trend di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi tindakan ERACS sebagai metode terbaru di RS X Bogor 2022 yang bermanfaat untuk kesehatan masyarakat. Metode penelitian Mix Method Research  (penelitian kualitatif dan kuantitatif) penelitian kualitatif dengan deskriptif studi fenomenologi dan penelitian kuantitatif sederhana dengan healthcare econimics cost analysis. Partisipan berjumlah 29 informan dipilih secara purposive sampling bersifat snowball, pengumpulan data dengan obsevasi, in-depth interview, dokumentasi, FGD. Hasil penelitian didapatkan alasan PPA (Profesional Pemberi Asuhan), ibu dan suami banyak memilih ERACS karena ibu lebih awal memegang bayinya, merubah perilaku ibu lebih mandiri, dan menjadi promotor. Namun, masih banyak tenaga kesehatan yang belum memahami penatalaksanaan ERACS. Cost analysis dihasilkan keduanya sangat efisiensi <60%. ERACS 86% sangat efektif, sedangkan SC konvensional 62% kurang efektif. SC konvensional hanya menggunakan obat anestesi 1 jenis tanpa tambahan dengan obat blok anestesi dengan dosis obat yang cukup tinggi, waktu pemulihan 8 jam. Tindakan ERACS memakai kombinasi obat anestesi lokal, analgetik opiat serta tindakan tambahan di daerah area operasi, waktu pemulihan 2 jam. Untuk teknik keduanya sama dengan spinal anestesi, yang membedakan obatnya pada pasien ERACS diberikan obat anestesi lokal 1/4 dosis, opiat kuat dan opiat lemah dengan dosis kecil. Sehingga dapat memanipulasi nyeri, mobilisasi lebih cepat, efektif dengan LoS berkurang secara signifikan, efisien dengan mengurangi pengeluaran obat-obatan anastesi dan biaya rawat inap. Diharapkan BPJS memasukkan ERACS menjadi tindakan yang diwajibkan atau sebagai tindakan alternatif di RS.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Supriatna, N., Hermawan Saputra, & Suginarti. (2023). Efektivitas dan Efisiensi Tindakan Eracs Sebagai Metode Terbaru di RS X Bogor Tahun 2022. Jurnal Kesehatan Madani Medika (JKMM), 13(2). https://doi.org/10.36569/jmm.v13i2.296
Section
Articles
Author Biography

Hermawan Saputra, Universitas Muhammadiyah Jakarta

Pandemi covid-19 tahun 2020 metode ERACS sedikit menjadi trend di Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas dan efisiensi tindakan ERACS sebagai metode terbaru di RS X Bogor 2022 yang bermanfaat untuk kesehatan masyarakat. Metode penelitian Mix Method Research  (penelitian kualitatif dan kuantitatif) penelitian kualitatif dengan deskriptif studi fenomenologi dan penelitian kuantitatif sederhana dengan healthcare econimics cost analysis. Partisipan berjumlah 29 informan dipilih secara purposive sampling bersifat snowball, pengumpulan data dengan obsevasi, in-depth interview, dokumentasi, FGD. Hasil penelitian didapatkan alasan PPA (Profesional Pemberi Asuhan), ibu dan suami banyak memilih ERACS karena ibu lebih awal memegang bayinya, merubah perilaku ibu lebih mandiri, dan menjadi promotor. Namun, masih banyak tenaga kesehatan yang belum memahami penatalaksanaan ERACS. Cost analysis dihasilkan keduanya sangat efisiensi <60%. ERACS 86% sangat efektif, sedangkan SC konvensional 62% kurang efektif. SC konvensional hanya menggunakan obat anestesi 1 jenis tanpa tambahan dengan obat blok anestesi dengan dosis obat yang cukup tinggi, waktu pemulihan 8 jam. Tindakan ERACS memakai kombinasi obat anestesi lokal, analgetik opiat serta tindakan tambahan di daerah area operasi, waktu pemulihan 2 jam. Untuk teknik keduanya sama dengan spinal anestesi, yang membedakan obatnya pada pasien ERACS diberikan obat anestesi lokal 1/4 dosis, opiat kuat dan opiat lemah dengan dosis kecil. Sehingga dapat memanipulasi nyeri, mobilisasi lebih cepat, efektif dengan LoS berkurang secara signifikan, efisien dengan mengurangi pengeluaran obat-obatan anastesi dan biaya rawat inap. Diharapkan BPJS memasukkan ERACS menjadi tindakan yang diwajibkan atau sebagai tindakan alternatif di RS.