Analisis Faktor Rendahnya Pemilihan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang ( MKJP) Pada Orangtua Mahasiswa AKPER AKBID Bhakti Husada Cikarang Tahun 2021
Main Article Content
Abstract
Penduduk merupakan sumber daya yang paling penting dan berharga bagi setiap bangsa dan negara.Hasil sensus penduduk tahun 2019 menunjukan bahwa jumlah penduduk Indonesia mencapai 267 juta jiwa.Banyaknya jumlah penduduk dapat menjadi satu permasalahan bila nantinya disesuaikan dengan kualitas sumber daya manusia. Salah satu upaya yang dilakukan pemerintah untuk menekan laju pertumbuhan penduduk adalah dengan program KB, dimana salah satu metode KB adalah metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP). Menurut SDKI tahun 2017 hanya 14% wanita menggunakan MKJP. Hal ini menunjukan masih rendahnya minat masyarakat dalam menggunakan MKJP. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang paling berhubungan dengan rendahnya pemilihan kontrasepsi MKJP pada orang tua mahasiswa AKPER AKBID Bhakti Husada Cikarangtahun 2021.Metode penelitian ini menggunakan kuantitatif dengan cross sectional. Populasi pada penelitian ini yaitu orang tua (ibu) mahasiswa AKPER AKBID Bhakti Husada Cikarang dengan jumlah 295 orang. Tehnik sampling yang digunakan adalah accidental sampling dan didapatkan sampel sebanyak 60 orang. Pengumpulan data menggunakan kuesioner yang disebarkan melalui link google form.Pengolahan data dengan editing, coding, scoring dan tabulating dan dianalisis dengan menggunakan regresi logistik. Hasil penelitian menunjukan faktor yang berhubungan terhadap rendahnya pemilihan metode kontrasepsi jangka panjang yaitu jumlah anak dengan nilai OR 6,09, faktor ekonomi dengan nilai OR 4,03, selanjutnya faktor peran tenaga kesehatan dengan OR 26,96 dan faktor terakhir yang berhubungan dengan rendahnya pemilihan metode kontrasepsi jangka panjang adalah efek samping dari alat kontrasepsi dengan nilai OR 14,90. Dapat disimpulkan faktor yang paling berhubungan terhadap rendahnya pemilihan metode kontrasepsi jangka panjang adalah peran tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan diharapkan dapat memberikan edukasi kepada masyarakat tentang metode kontrasepsi jangka panjang, sehingga dapat meningkatkan pengetahuan dan minat masyarakat dalam penggunaan metode kontrasepsi jangka panjang