HUBUNGAN USIA DENGAN KADAR ASAM URAT PADA WANITA DEWASA

Main Article Content

Benny Karuniawati

Abstract

Asam urat adalah penyakit dari sisa metabolisme zat purin yang berasal dari sisa makanan yang kita konsumsi. Kelainan ini berkaitan dengan penimbunan kristal urat monohidrat monosodium dan pada tahap yang lebih lanjut terjadi degenerasi tulang rawan sendi, insiden penyakit gout sebesar 1-2%, terutama terjadi pada usia 30-40 tahun dan 20 kali lebih sering pada pria daripada wanita (Mcknight M, et al, 2014). Hal ini disebabkan oleh karena terjadi proses degeneratif yang menyebabkan penurunan fungsi ginjal. Penurunan fungsi ginjal akan menghambat eksresi dari asam urat dan akhirnya menyebabkan hiperurisemia (Lyu Li-Ching, Chi-Yin Hsu, et al, 2003). Hiperurisemia lebih sering di alami wanita pada usia menopause dengan rentang usia 60-80 tahun (Fiskha, P, 2010). Tanaman kelor (Moringa oleif- era) merupakan bahan makanan lokal yang memiliki potensi untuk dikembangkan untuk menyembuhkan penyakit asam urat secara alami, sebab didalam daun kelor mengandung senyawa aktif yaitu flovonoid dan alkoloid yang dapat mencegah pembentukan asam urat, selain itu daun kelor juga dapat digunakan sebagai anti infamasi (peradangan) dan analgesik (pereda rasa sakit (Singh D, Arya PV, et al, 2014). Penelitian ini bertujuan untuk mengatahui hubungan usia dengan kadar kadar asam urat. Subjek dalam penelitian ini adalah wanita dewasa dengan jumlah 48 responden. Hasil analisa data dengan chi kuadrat diperoleh nilai sig 0,000 yang artinya bahwa usia berhubungan dengan peningkatan kadar asam urat.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Benny Karuniawati. (2019). HUBUNGAN USIA DENGAN KADAR ASAM URAT PADA WANITA DEWASA. Jurnal Kesehatan Madani Medika (JKMM), 9(2), 19 - 22. https://doi.org/10.36569/jmm.v9i2.7
Section
Articles