Hubungan Kenaikan Berat Badan dengan Estimate Fetal Weight (EFW) pada ibu hamil di PMB A
Main Article Content
Abstract
Latar belakang: Estimated Fetal Weight (EFW) merupakan penaksiran berat janin yang dilakukan dengan menggunakan ultasonografi (USG), hasil dari pengukuran Biparietal Diameter (BPD), Abdominal Circumferential (AC) dan Femur Length (FL). Melakukan penaksiran berat janin berguna untuk memantau pertumbuhan janin dalam intrauterin. Angka kesakitan dan kematian di Indonesia pada bayi baru lahir masih tinggi salah satunya karena BBLR. Menurut data Riskesdas tahun 2023, angka BBLR di DIY sebesar 7,2%, diatas target nasional sebesar 6,0%. Faktor yang mempengaruhi berat janin, salah satunya adalah kecukupan gizi ibu selama hamil yang ditandai dengan kenaikan berat badan. Kenaikan yang dianjurkan selama kahamilan direkomendasikan menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG) berdasarkan Body Mass Indeks (BMI).
Tujuan: Mengetahui hubungan Kenaikan Berat Badan dengan Estimate Fetal Weight pada ibu hamil di PMB A.
Metode: Crossectional study, menggunakan data sekunder menggunakan nonprobability sampel. Jumlah Populasi adalah 670, dengan jumlah sampel sejumlah 88, terdapat kriteria inklusi yaitu ibu sudah masuk usia kehamilan trimester 2, tidak ada riwayat IUGR dan riwayat BBLR. Data diambil dari catatan Rekam Medis kunjungan Antenatal Care di PMB A Kabupaten Sleman dari tahun 2023-Agustus 2024.
Hasil: Analisis univariat didapatkan karakteristik ibu sebagian besar responden berada pada usia reproduksi sehat yaitu 76 orang (86,36%), paritas sebagian besar multipara yaitu sebanyak 45 orang (51, 14%), sedangkan kenaikan berat badan responden tidak sesuai dengan indeks masa tubuh yaitu sebanyak 52 orang (59,09%). Hasil bivariat didapatkan nilai sig (p-value) 0,030.
Kesimpulan: Nilai sig 0,030 < 0,05 maka ada hubungan antara kenaikan Berat Badan dengan Estimate Fetal Weight (EFW).