Formulasi Dan Karakterisasi Nanopartikel Kitosan Ekstrak Daun Dadap Serep (Erythrina Subumbrans) Sebagai Kandidat Herbal Antimastitis
Main Article Content
Abstract
Penyakit mastitis pada sapi perah adalah suatu reaksi di dalam ambing yang timbul akibat infeksi oleh bakteri, zat kimia, luka bakar atau luka mekanis, ditandai dengan inflamasi/ peradangan. Salah satu senyawa metabolit sekunder yang memiliki aktivitas antiinflamasi adalah flavonoid. Senyawa flavonoid memiliki beberapa kekurangan dalam memberikan efek farmakologis sehingga perlu dibuat dalam sediaan nanopartikel sehingga mampu memberikan aktivitas lebih baik. Nanopartikel digunakan sebagai sistem penghantaran obat yang efektif dan dapat melindungi senyawa aktif dari ekstrak. Penelitian bertujuan mengetahui formulasi yang optimum dalam menghasilkan sediaan nanopartikel dan karakterisasi sediaan nanopartikel ekstrak daun dadap serep. Sediaan nanopartikel dibuat dari 3 formula dengan perbandingan kitosan dan NaTPP (Natrium Tripolifosfat) adalah 8:1, 10:1, dan 12:1. Dari ketiga formula tersebut dilakukan uji ukuran partikel dengan PSA (Particle Size Analyzer), dan formula terbaik dilakukan analisis gugus fungsi dengan FTIR, skrining fitokimia, dan uji % transmitan dengan Spektrofotometer UV-Vis. Berdasarkan Uji organoleptik nanopartikel didapatkan hasil ekstrak etanol daun dadap serap terdri dari bentuk berupa ekstrak kental, warna Hitam-kecoklatan, Bau spesifik, dan rasa pahit. Untuk hasil standarisasi ekstrak didapatkan data susut pengeringan 18,15%, cemaran mikroba 3,1 x 102 CFU/g, Kadar abu 0,35%, Sisa tidak larut asam 0,14%, Cd 0,051 ppm dan Pb 0,080 ppm. Uji FTIR (Fourier Transform Infra Red) dengan hasil nilai variasi kitosan 0,08 gram memiliki % transmitan tertinggi, area yang merupakan gugus fungsi utama berada pada rentang 3500 – 500 cm-1, sedangkan rentang 1500 – 500 cm-1 merupakan area sidik jadi, serta uji transmitan menggunakan metode spektrofotometri UV-VIS mendekati 1 adalah variasi 0,12 gram dengan nilai 0,99.