A Analisis Penggunaan Antibiotik Pada Pasien Sepsis Di Intensive Care Unit (Icu) Rsi Surabaya Jemursari
Main Article Content
Abstract
Sepsis adalah respons sistemik pejamu terhadap infeksi ketika patogen atau toksin dilepaskan ke dalam aliran darah, sehingga terjadi aktivasi proses inflamasi. Mortalitas pasien sepsis bertambah dengan adanya tindakan pencegahan infeksi yang buruk, diagnosis yang terlambat, manajemen klinis yang tidak tepat, serta penggunaan terapi yang terkadang tidak tepat. Penelitian ini, bertujuan untuk mengetahui evaluasi penggunaan antibiotik. Penelitian ini bersifat retrospektif observasional dengan arah pengambilan data secara retrospektif pada pasien sepsis yang dirawat di ICU periode Januari-September 2021 dengan melihat data rekam medis. Evaluasi penggunaan antbiotik dianalisis secara kuantitatif dengan menggunakan metode DDD/100 hari rawat inap, dan kualitatif dengan melihat kesesuaian penggunaan antibiotik berdasarkan pedoman penggunaan antibiotik dan hasil uji kultur. Adapun penelitian ini melihat profil sentifitas bakteri dan resistensi antibiotik. Hasil evaluasi penggunaan antibiotik dengan metode DDD/100 hari rawat inap yaitu 134,91. Kesesuaian penggunaan antibiotik berdasarkan PMK No. 28 tahun 2021 tentang Pedoman Penggunaan Antibiotik, yang dinilai tepat jenis sebanyak 4 sampel (22,22%), tepat dosis sebanyak 3 sampel (16,67%), tepat frekuensi sebanyak 3 sampel (16,67%). Berdasarkan kesesuaian dengan Pedoman Tatalaksana Covid-19 Edisi 3, sampel penelitian tepat jenis, dosis dan frekuensi memiliki nilai yang sama yaitu 1 sampel (100%). Berdasarkan kesesuaian dengan Pedoman Diagnosis dan Penatalaksanaan Pneumonia Covid-19 Di Indonesia, menunjukan bahwa tepat jenis, dosis dan frekuensi memiliki nilai yang sama yaitu 1 sampel (9,1%) dan tidak ada sampel penelitian yang tepat lama pemberian. Kemudian dari hasil uji kepekaan antibiotik yang dilakukan pada pasien ICU terdapat bakteri yang resisten terhadap azithromycin, cefoxitin, chloramphenicol, ciprofloxacin, erythromycin, moxifloxacin, oxacillin, rifampicin, trimetoprim+sulfametoksasol, dan levofloxacin.